Kita sering mendengar idiom pertempuran terang melawan gelap. Sebenarnya pertempuran terang dan gelap bukanlah pertempuran sejati dan tidak akan pernah berlangsung adil. Karena begitu terang muncul, maka kegelapan total akan musnah.
Atau sebenarnya malah tidak pernah ada pertarungan antara terang dan gelap, karena mereka sebenarnya tidak pernah bertemu. Atau malah sebenarnya tidak ada objek yang bernama kegelapan. Karena kegelapan hanya dapat terwujud jika segala jenis terang ditiadakan. Maka optionnya hanya ada terang atau tidak ada terang. Terang sekecil apa pun jika dimunculkan maka tidak akan ada lagi gelap, karena gelap = tidak ada terang.
Fakta ini cukup menghibur sekaligus menekan kita. Jika demikian berarti tidak ada yang bernama sisi gelap dalam diri kita masing-masing. Sisi gelap hanya muncul kalau kita mengusir semua terang yang ada. Kalau kita mengijinkan sedikit saja ada terang dalam diri kita, maka kegelapan itu akan lenyap. Kita sebenarnya tahu kan di mana kita dapat menemukan terang yang sejati. Pertanyaannya, sebenarnya apakah kita sebenarnya terkadang menikmati kegelapan itu ? Sehingga kita menghalau semua terang yang ditawarkan ?
diilhami oleh khotbah Pdt. Sutjipto Subeno, GRII Andhika
Modern traditional food
-
Cincau is considered a kind of traditional drink. It made from some kind of
green "jelly" (not taste like jelly though) which is put inside cold
coconut m...
16 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar